Akuntansi perusahaan dagang memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan dengan perusahaan jasa atau manufaktur. Dalam perusahaan dagang, fokus utama adalah pada pembelian dan penjualan barang dagangan. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang jurnal, laporan keuangan, dan perhitungan harga pokok penjualan (HPP) sangatlah penting. Artikel ini akan membahas contoh soal akuntansi perusahaan dagang secara komprehensif, mulai dari transaksi dasar hingga penyusunan laporan keuangan. Jadi, buat kalian yang lagi belajar akuntansi atau pengen refresh ilmu, simak terus ya!

    Memahami Dasar Akuntansi Perusahaan Dagang

    Sebelum kita masuk ke contoh soal, ada baiknya kita pahami dulu dasar-dasar akuntansi perusahaan dagang. Ini penting banget supaya kita nggak bingung pas ngerjain soal nanti. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli barang dari pemasok dan menjualnya kembali ke pelanggan tanpa mengubah bentuk barang tersebut secara signifikan. Contohnya, toko baju, supermarket, atau distributor elektronik. Dalam akuntansi perusahaan dagang, ada beberapa akun penting yang perlu kita ketahui:

    1. Pembelian: Akun ini digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan, baik secara tunai maupun kredit. Pembelian ini akan menambah persediaan barang dagangan.
    2. Penjualan: Akun ini digunakan untuk mencatat penjualan barang dagangan, baik secara tunai maupun kredit. Penjualan ini akan menambah pendapatan perusahaan.
    3. Persediaan Barang Dagangan: Akun ini menunjukkan nilai barang dagangan yang dimiliki perusahaan pada suatu waktu tertentu. Persediaan ini akan berkurang saat terjadi penjualan.
    4. Harga Pokok Penjualan (HPP): Akun ini menunjukkan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang dagangan yang dijual. HPP ini sangat penting untuk menghitung laba kotor perusahaan.
    5. Retur Pembelian dan Pengurangan Harga: Akun ini digunakan untuk mencatat pengembalian barang dagangan yang dibeli karena rusak atau tidak sesuai pesanan, atau pengurangan harga yang diberikan oleh pemasok.
    6. Retur Penjualan dan Pengurangan Harga: Akun ini digunakan untuk mencatat pengembalian barang dagangan yang dijual karena rusak atau tidak sesuai pesanan, atau pengurangan harga yang diberikan kepada pelanggan.
    7. Potongan Pembelian: Akun ini digunakan untuk mencatat potongan harga yang diterima dari pemasok karena membayar utang dalam periode yang telah ditentukan.
    8. Potongan Penjualan: Akun ini digunakan untuk mencatat potongan harga yang diberikan kepada pelanggan karena membayar piutang dalam periode yang telah ditentukan.

    Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

    Siklus akuntansi perusahaan dagang sebenarnya mirip dengan perusahaan jenis lainnya, tetapi ada beberapa tahapan yang lebih spesifik terkait dengan kegiatan jual beli barang dagangan. Berikut adalah tahapan siklus akuntansi perusahaan dagang:

    1. Pencatatan Transaksi: Semua transaksi keuangan, termasuk pembelian dan penjualan barang dagangan, dicatat dalam jurnal umum.
    2. Posting ke Buku Besar: Jurnal umum kemudian diposting ke buku besar, yang mengelompokkan transaksi berdasarkan akun.
    3. Penyusunan Neraca Saldo: Neraca saldo disusun untuk memastikan bahwa total debit sama dengan total kredit.
    4. Penyusunan Jurnal Penyesuaian: Jurnal penyesuaian dibuat untuk mengoreksi akun-akun yang belum mencerminkan nilai yang sebenarnya.
    5. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian: Neraca saldo setelah penyesuaian disusun untuk memastikan keseimbangan setelah penyesuaian.
    6. Penyusunan Laporan Keuangan: Laporan keuangan, termasuk laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan neraca, disusun berdasarkan neraca saldo setelah penyesuaian.
    7. Penyusunan Jurnal Penutup: Jurnal penutup dibuat untuk menutup akun-akun nominal (pendapatan, beban, laba/rugi) ke akun modal.
    8. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan: Neraca saldo setelah penutupan disusun untuk memastikan keseimbangan setelah penutupan.
    9. Penyusunan Jurnal Pembalik (Opsional): Jurnal pembalik dibuat untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu yang dibuat pada periode sebelumnya.

    Contoh Soal dan Pembahasan

    Sekarang, mari kita masuk ke contoh soal akuntansi perusahaan dagang. Kita akan membahas beberapa contoh transaksi dan bagaimana cara mencatatnya dalam jurnal, serta bagaimana menyusun laporan keuangan.

    Soal 1: Transaksi Pembelian dan Penjualan

    Soal:

    PT. Maju Jaya adalah sebuah perusahaan dagang yang menjual pakaian. Berikut adalah beberapa transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2024:

    • Jan 1: Membeli barang dagangan dari PT. Tekstil Abadi secara kredit seharga Rp 50.000.000 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30.
    • Jan 5: Menjual barang dagangan kepada Toko Sejahtera secara tunai seharga Rp 30.000.000.
    • Jan 8: Mengembalikan sebagian barang dagangan kepada PT. Tekstil Abadi karena rusak seharga Rp 5.000.000.
    • Jan 10: Menerima pembayaran dari Toko Sejahtera atas penjualan tanggal 5 Januari.
    • Jan 12: Membayar utang kepada PT. Tekstil Abadi atas pembelian tanggal 1 Januari.
    • Jan 15: Menjual barang dagangan kepada pelanggan secara kredit seharga Rp 20.000.000 dengan syarat pembayaran n/30.
    • Jan 20: Menerima kembali barang dagangan dari pelanggan karena tidak sesuai pesanan seharga Rp 2.000.000.
    • Jan 25: Menerima pembayaran dari pelanggan atas penjualan tanggal 15 Januari.

    Diminta:

    1. Buatlah jurnal umum untuk mencatat transaksi-transaksi di atas.
    2. Hitunglah saldo persediaan barang dagangan jika diketahui saldo awal persediaan adalah Rp 10.000.000 dan HPP untuk penjualan tunai adalah 60% dari harga jual, sedangkan HPP untuk penjualan kredit adalah 70% dari harga jual.

    Pembahasan:

    1. Jurnal Umum

      Berikut adalah jurnal umum untuk mencatat transaksi-transaksi di atas:

      Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
      Jan 1 Pembelian 50.000.000
      Utang Usaha 50.000.000
      Jan 5 Kas 30.000.000
      Penjualan 30.000.000
      Jan 8 Utang Usaha 5.000.000
      Retur Pembelian dan Pengurangan Harga 5.000.000
      Jan 10 Kas 30.000.000
      Piutang Usaha 30.000.000
      Jan 12 Utang Usaha 45.000.000
      Potongan Pembelian 900.000
      Kas 44.100.000
      Jan 15 Piutang Usaha 20.000.000
      Penjualan 20.000.000
      Jan 20 Retur Penjualan dan Pengurangan Harga 2.000.000
      Piutang Usaha 2.000.000
      Jan 25 Kas 18.000.000
      Piutang Usaha 18.000.000
    2. Perhitungan Saldo Persediaan Barang Dagangan

      • HPP Penjualan Tunai: 60% x Rp 30.000.000 = Rp 18.000.000
      • HPP Penjualan Kredit: 70% x Rp 20.000.000 = Rp 14.000.000
      • HPP Retur Penjualan: 70% x Rp 2.000.000 = Rp 1.400.000

      Jurnal untuk mencatat HPP:

      Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
      Jan 5 Harga Pokok Penjualan 18.000.000
      Persediaan Barang Dagang 18.000.000
      Jan 15 Harga Pokok Penjualan 14.000.000
      Persediaan Barang Dagang 14.000.000
      Jan 20 Persediaan Barang Dagang 1.400.000
      Harga Pokok Penjualan 1.400.000

      Perhitungan Saldo Akhir Persediaan:

      • Saldo Awal: Rp 10.000.000
      • Pembelian: Rp 50.000.000
      • Retur Pembelian: (Rp 5.000.000)
      • HPP Penjualan Tunai: (Rp 18.000.000)
      • HPP Penjualan Kredit: (Rp 14.000.000)
      • Retur Penjualan: Rp 1.400.000
      • Saldo Akhir: Rp 10.000.000 + Rp 50.000.000 - Rp 5.000.000 - Rp 18.000.000 - Rp 14.000.000 + Rp 1.400.000 = Rp 24.400.000

    Soal 2: Penyusunan Laporan Laba Rugi

    Soal:

    Berikut adalah informasi keuangan dari PT. Makmur Sentosa untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024:

    • Penjualan: Rp 500.000.000
    • Harga Pokok Penjualan: Rp 300.000.000
    • Beban Usaha: Rp 100.000.000
    • Beban Bunga: Rp 10.000.000
    • Pendapatan Bunga: Rp 5.000.000
    • Pajak Penghasilan: 10%

    Diminta:

    Susunlah laporan laba rugi untuk PT. Makmur Sentosa.

    Pembahasan:

    Berikut adalah laporan laba rugi untuk PT. Makmur Sentosa:

    PT. Makmur Sentosa Laporan Laba Rugi Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2024

    Keterangan Rupiah
    Penjualan 500.000.000
    Harga Pokok Penjualan (300.000.000)
    Laba Kotor 200.000.000
    Beban Usaha (100.000.000)
    Laba Usaha 100.000.000
    Pendapatan Bunga 5.000.000
    Beban Bunga (10.000.000)
    Laba Sebelum Pajak 95.000.000
    Pajak Penghasilan (10%) (9.500.000)
    Laba Bersih 85.500.000

    Soal 3: Penyusunan Neraca

    Soal:

    Berikut adalah informasi keuangan dari PT. Sejahtera Abadi pada tanggal 31 Desember 2024:

    • Kas: Rp 50.000.000
    • Piutang Usaha: Rp 30.000.000
    • Persediaan Barang Dagangan: Rp 40.000.000
    • Tanah: Rp 100.000.000
    • Gedung: Rp 200.000.000
    • Akumulasi Depresiasi Gedung: Rp 50.000.000
    • Utang Usaha: Rp 25.000.000
    • Utang Bank: Rp 75.000.000
    • Modal Saham: Rp 250.000.000
    • Laba Ditahan: Rp 20.000.000

    Diminta:

    Susunlah neraca untuk PT. Sejahtera Abadi.

    Pembahasan:

    Berikut adalah neraca untuk PT. Sejahtera Abadi:

    PT. Sejahtera Abadi Neraca Pada Tanggal 31 Desember 2024

    ASET Rupiah KEWAJIBAN & EKUITAS Rupiah
    Aset Lancar Kewajiban Lancar
    Kas 50.000.000 Utang Usaha 25.000.000
    Piutang Usaha 30.000.000 Total Kewajiban Lancar 25.000.000
    Persediaan Barang Dagangan 40.000.000 Kewajiban Jangka Panjang
    Total Aset Lancar 120.000.000 Utang Bank 75.000.000
    Aset Tetap Total Kewajiban 100.000.000
    Tanah 100.000.000 Ekuitas
    Gedung 200.000.000 Modal Saham 250.000.000
    Akumulasi Depresiasi Gedung (50.000.000) Laba Ditahan 20.000.000
    Total Aset Tetap 250.000.000 Total Ekuitas 270.000.000
    TOTAL ASET 370.000.000 TOTAL KEWAJIBAN & EKUITAS 370.000.000

    Tips dan Trik Mengerjakan Soal Akuntansi Perusahaan Dagang

    Berikut adalah beberapa tips dan trik yang bisa kalian gunakan saat mengerjakan soal akuntansi perusahaan dagang:

    1. Pahami Konsep Dasar: Pastikan kalian memahami konsep dasar akuntansi perusahaan dagang, seperti pengertian pembelian, penjualan, persediaan, HPP, retur, dan potongan.
    2. Buat Jurnal dengan Teliti: Saat membuat jurnal, pastikan kalian mencatat transaksi dengan teliti dan benar. Perhatikan akun yang didebit dan dikredit, serta jumlahnya.
    3. Perhatikan Syarat Pembayaran: Perhatikan syarat pembayaran yang diberikan, seperti 2/10, n/30. Ini akan mempengaruhi perhitungan potongan pembelian atau penjualan.
    4. Hitung HPP dengan Benar: Hitung HPP dengan benar. HPP ini sangat penting untuk menghitung laba kotor perusahaan.
    5. Susun Laporan Keuangan dengan Tepat: Saat menyusun laporan keuangan, pastikan kalian mengikuti format yang benar dan memasukkan semua informasi yang relevan.
    6. Latihan Soal: Semakin banyak kalian latihan soal, semakin terbiasa kalian dengan berbagai jenis transaksi dan laporan keuangan.

    Kesimpulan

    Akuntansi perusahaan dagang memang sedikit berbeda dengan akuntansi perusahaan jasa atau manufaktur. Namun, dengan pemahaman yang baik tentang konsep dasar dan latihan soal yang cukup, kalian pasti bisa menguasainya. Artikel ini telah membahas contoh soal akuntansi perusahaan dagang secara komprehensif, mulai dari transaksi dasar hingga penyusunan laporan keuangan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian yang sedang belajar akuntansi atau ingin refresh ilmu. Jangan lupa untuk terus berlatih dan mengembangkan kemampuan kalian. Semangat terus, guys! Semoga sukses!