Hey guys, pernah gak sih kalian bertanya-tanya, apa sih bedanya founder dan owner? Terkadang, kedua istilah ini seringkali tertukar atau dianggap sama, padahal sebenarnya memiliki makna dan peran yang berbeda dalam sebuah perusahaan. Nah, di artikel ini, kita bakal bahas tuntas perbedaan antara founder dan owner, serta mencari tahu mana yang sebenarnya lebih tinggi dalam hierarki perusahaan. Yuk, simak penjelasannya!

Memahami Peran Founder: Sang Pendiri dengan Visi Misi

Ketika kita berbicara tentang founder, atau pendiri dalam bahasa Indonesia, kita berbicara tentang seseorang atau sekelompok orang yang memiliki ide orisinal dan berani mengambil langkah pertama untuk mewujudkan ide tersebut menjadi sebuah bisnis. Founder adalah otak di balik layar, mereka yang merumuskan visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan. Mereka adalah inovator yang melihat peluang di pasar dan memiliki semangat untuk menciptakan sesuatu yang baru.

Tanggung Jawab dan Kontribusi Founder

Seorang founder memiliki tanggung jawab yang besar di awal berdirinya perusahaan. Mereka harus merancang model bisnis, mencari pendanaan awal, membangun tim inti, dan memastikan produk atau layanan yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan pasar. Founder juga bertanggung jawab untuk membangun budaya perusahaan yang kuat dan memastikan semua karyawan memiliki pemahaman yang sama tentang visi dan misi perusahaan.

Kontribusi seorang founder tidak hanya terbatas pada tahap awal perusahaan. Mereka juga berperan penting dalam mengembangkan strategi jangka panjang, menjalin kemitraan strategis, dan mewakili perusahaan di depan publik. Founder seringkali menjadi wajah perusahaan dan memiliki peran penting dalam membangun reputasi perusahaan.

Contoh Founder yang Menginspirasi

Banyak sekali contoh founder yang sukses dan menginspirasi di dunia ini. Sebut saja Steve Jobs dan Steve Wozniak, founder dari Apple yang merevolusi industri komputer dan teknologi. Atau Bill Gates, founder dari Microsoft yang mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi dengan komputer. Di Indonesia, kita juga memiliki banyak founder hebat seperti Nadiem Makarim, founder dari Gojek yang mengubah wajah transportasi dan layanan on-demand di Indonesia.

Para founder ini memiliki kesamaan, yaitu visi yang kuat, semangat pantang menyerah, dan kemampuan untuk melihat peluang di pasar. Mereka juga berani mengambil risiko dan tidak takut untuk gagal. Kegagalan justru menjadi pelajaran berharga bagi mereka untuk terus berinovasi dan mengembangkan bisnis mereka.

Mengenal Peran Owner: Pemilik Saham dan Pengendali Perusahaan

Sekarang, mari kita bahas tentang owner, atau pemilik dalam bahasa Indonesia. Owner adalah seseorang atau badan hukum yang memiliki saham atau kepemilikan dalam sebuah perusahaan. Kepemilikan saham ini memberikan owner hak untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan dan hak untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan penting perusahaan.

Hak dan Kewajiban Owner

Sebagai owner, seseorang memiliki hak untuk menerima dividen atau bagian keuntungan perusahaan sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya. Owner juga memiliki hak untuk menghadiri dan memberikan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yaitu forum tertinggi dalam pengambilan keputusan perusahaan. Dalam RUPS, owner dapat memberikan suara untuk memilih direksi dan komisaris perusahaan, serta menyetujui atau menolak kebijakan-kebijakan penting perusahaan.

Selain hak, owner juga memiliki kewajiban, yaitu bertanggung jawab atas kerugian perusahaan sebatas jumlah saham yang dimilikinya. Jika perusahaan mengalami kebangkrutan, owner tidak bertanggung jawab secara pribadi atas utang-utang perusahaan, kecuali jika ada perjanjian lain yang mengatur hal tersebut.

Perbedaan Owner Aktif dan Pasif

Perlu dibedakan antara owner aktif dan pasif. Owner aktif adalah owner yang terlibat langsung dalam pengelolaan perusahaan. Mereka biasanya menduduki jabatan penting dalam perusahaan, seperti direktur utama atau komisaris utama. Sementara itu, owner pasif adalah owner yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan perusahaan. Mereka hanya menerima dividen dan memberikan suara dalam RUPS.

Contoh Owner Perusahaan

Contoh owner perusahaan sangat beragam. Bisa berupa individu, keluarga, perusahaan lain, atau lembaga keuangan. Misalnya, keluarga Hartono adalah owner dari Grup Djarum, salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia. Atau SoftBank adalah owner dari berbagai perusahaan teknologi di dunia, seperti Alibaba dan Grab.

Perbedaan Utama Antara Founder dan Owner: Fokus dan Tanggung Jawab

Setelah memahami peran founder dan owner, kita bisa melihat perbedaan utama antara keduanya. Perbedaan utama terletak pada fokus dan tanggung jawab masing-masing. Founder fokus pada membangun dan mengembangkan perusahaan dari awal, sementara owner fokus pada memperoleh keuntungan dan menjaga nilai investasi mereka. Founder bertanggung jawab atas visi dan misi perusahaan, sementara owner bertanggung jawab atas kinerja keuangan perusahaan.

Mana yang Lebih Tinggi: Hierarki dan Pengaruh

Pertanyaan selanjutnya adalah, mana yang lebih tinggi antara founder dan owner? Jawabannya tidak selalu mutlak. Dalam beberapa kasus, founder juga bisa menjadi owner jika mereka memiliki saham di perusahaan yang mereka dirikan. Namun, dalam kasus lain, founder bisa saja tidak memiliki saham sama sekali atau memiliki saham yang minoritas.

Secara hierarki, owner memiliki posisi yang lebih tinggi daripada founder dalam struktur organisasi perusahaan, terutama jika owner memiliki mayoritas saham. Hal ini karena owner memiliki hak untuk memilih direksi dan komisaris perusahaan, yang kemudian bertanggung jawab untuk mengelola perusahaan sehari-hari. Namun, secara pengaruh, founder seringkali memiliki pengaruh yang lebih besar daripada owner, terutama jika founder masih aktif terlibat dalam perusahaan. Hal ini karena founder memiliki visi dan misi yang kuat untuk perusahaan, dan mereka seringkali menjadi sumber inspirasi bagi karyawan dan manajemen perusahaan.

Kekuatan Pengaruh Founder Meskipun Bukan Owner Mayoritas

Bahkan jika seorang founder tidak memiliki saham mayoritas, mereka masih dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap arah perusahaan. Hal ini terutama berlaku jika founder memiliki reputasi yang baik dan memiliki hubungan yang kuat dengan karyawan, pelanggan, dan mitra bisnis perusahaan. Founder juga dapat mempertahankan pengaruh mereka melalui jabatan strategis dalam perusahaan, seperti direktur utama atau penasihat senior.

Sinergi yang Ideal: Founder dan Owner Bekerja Sama

Sinergi yang ideal adalah ketika founder dan owner dapat bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan bersama. Founder dapat memberikan visi dan inovasi, sementara owner dapat memberikan dukungan finansial dan pengalaman bisnis. Dengan bekerja sama, founder dan owner dapat membawa perusahaan menuju kesuksesan yang lebih besar.

Kesimpulan: Peran Penting Masing-Masing

Jadi, kesimpulannya, founder dan owner adalah dua peran yang berbeda namun sama-sama penting dalam sebuah perusahaan. Founder adalah pendiri yang memiliki ide dan visi, sementara owner adalah pemilik saham yang memiliki hak atas keuntungan perusahaan. Secara hierarki, owner mungkin memiliki posisi yang lebih tinggi, tetapi secara pengaruh, founder seringkali memiliki pengaruh yang lebih besar. Sinergi yang ideal adalah ketika founder dan owner dapat bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan bersama.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian yang ingin memahami perbedaan antara founder dan owner. Jangan ragu untuk memberikan komentar atau pertanyaan jika kalian memiliki pendapat lain. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!