- Goceng: Ini artinya Rp 5.000. Kemungkinan berasal dari bahasa Tionghoa "go" yang artinya lima. Jadi, goceng itu gampang banget diingat. "Beli es teh satu, goceng ya!"
- Selaksa: Ini artinya seribu (Rp 1.000). Kata "laksa" sendiri dalam bahasa Sansekerta berarti sepuluh ribu, tapi dalam bahasa gaul Indonesia, "selaksa" sering dipakai untuk seribu. "Utang gue udah numpuk, bayar yang selaksa dulu deh."
- Seceng: Ini artinya seratus (Rp 100). Sama seperti "goceng", "se" bisa berarti satu, dan "ceng" mungkin adaptasi dari cara pengucapan angka dalam bahasa lain. Tapi intinya seceng itu 100 perak. "Parkir di sini cuma seceng, murah banget!"
Guys, pernah nggak sih kalian lagi ngobrol sama temen terus tiba-tiba muncul kata-kata aneh yang artinya ternyata duit? Nah, bahasa gaul atau slang itu memang seru banget ya, dan salah satunya adalah istilah-istilah unik buat nyebutin uang. Di Indonesia, kita punya banyak banget kosakata keren buat ngomongin soal "duit". Mulai dari yang paling umum sampai yang super kreatif, semuanya ada. Makanya, yuk kita kupas tuntas apa aja sih istilah gaul uang dalam bahasa Indonesia yang sering banget kita denger atau bahkan mungkin sering kita pakai sendiri. Siapa tahu setelah baca ini, wawasan kalian soal per-duit-an makin luas, hehe.
Kenapa Sih Kita Perlu Tahu Istilah Gaul Uang?
Bukan cuma soal gaya-gayaan aja, guys. Memahami istilah gaul uang itu penting karena beberapa alasan. Pertama, ini bisa bikin percakapan kalian jadi lebih luwes dan nggak kaku. Bayangin aja kalau lagi nongkrong terus ngomongnya formal banget soal "uang", kan jadi agak aneh. Kedua, ini juga bisa jadi semacam 'kode' biar obrolan kalian nggak gampang dipahami sama orang luar yang mungkin nggak paham slang. Terakhir, ini juga nunjukin seberapa kekinian dan gaulnya kalian. Siapa sih yang nggak mau dibilang kekinian? Nah, makanya, biar kalian nggak ketinggalan zaman, yuk kita mulai petualangan kita di dunia istilah gaul uang Indonesia!
Berbagai Istilah Gaul Uang yang Sering Dipakai
Oke, sekarang kita masuk ke bagian yang paling ditunggu-tunggu. Kita akan bedah satu per satu istilah gaul uang yang paling populer di kalangan anak muda Indonesia. Siap-siap ya, jangan sampai dompet kalian tiba-tiba ngiler dengerinnya, hehe.
1. Duit: Si Paling Klasik dan Universal
Kalau ngomongin istilah gaul uang, kayaknya nggak afdol kalau nggak nyebutin "duit". Ini adalah istilah yang paling sering banget kita dengar dan pakai. Asal-usulnya sendiri nggak terlalu jelas, tapi yang pasti, "duit" ini udah jadi kosa kata wajib kalau ngomongin soal uang di Indonesia. Mau di kota besar, di kampung, di warung kopi, sampai di kafe kekinian, semua orang pasti ngerti kalau disebut "duit". Kata ini fleksibel banget, bisa dipakai untuk nominal berapapun. Misalnya, "Gue butuh duit nih buat beli buku," atau "Lumayan nih, dapat duit kaget dari bonus." Duit itu kayak teman setia yang selalu ada dalam percakapan sehari-hari. Bahkan, saking seringnya dipakai, kadang kita lupa kalau "duit" itu sebenarnya juga termasuk dalam kategori bahasa gaul atau non-baku. Tapi ya sudahlah, yang penting maknanya tersampaikan dengan baik, kan? Jadi, kalau kalian mau aman dan pasti dimengerti, pakai aja "duit". Dijamin nggak bakal salah paham, guys!
2. Uang Receh: Bukan Cuma Koin
Nah, kalau "uang receh" ini biasanya merujuk pada uang dengan nominal kecil, kayak koin atau uang kertas pecahan ribuan. Tapi, dalam konteks gaul, kadang "uang receh" juga bisa diartikan sebagai uang yang jumlahnya sedikit banget, nggak berarti, atau bahkan semacam 'uang jajan' yang kalau habis ya udah nggak apa-apa. Misalnya, ada orang ngomong, "Ah, cuma segini doang, receh lah!" Ini bisa berarti dia menganggap jumlah uang itu kecil atau nggak signifikan. Kadang juga dipakai buat nyindir orang yang pelit, "Dikit-dikit minta bayarin, kayak nggak punya uang receh aja." Uang receh dalam artian koin juga punya daya tarik tersendiri, lho. Coba deh perhatiin, banyak orang yang kadang malas ngumpulin koin, padahal kalau ditabung lumayan juga. Nah, tapi kalau udah jadi bahasa gaul, makna "receh" itu jadi lebih luas. Bisa jadi ungkapan rasa nggak peduli sama jumlah uang yang sedikit, atau bahkan untuk meremehkan sesuatu yang dianggap kecil nilainya. Jadi, intinya, uang receh itu bukan cuma soal koin, tapi juga soal persepsi terhadap nilai sebuah uang.
3. Koin: Si Kecil yang Bikin Ribet
Ngomongin "uang receh" pasti nggak jauh-jauh dari "koin". Ya, benar, ini merujuk pada uang logam. Tapi dalam pergaulan, kadang "koin" ini punya konotasi sedikit negatif. Kenapa? Karena koin itu seringkali bikin repot. Nggak bisa dimasukkan ke mesin ATM, berat dibawa-bawa dalam jumlah banyak, dan seringkali bikin dompet jadi menggembung nggak karuan. Pernah nggak sih kalian pas mau bayar parkir atau jajan di warung, terus harus ngobel-ngobel kantong nyari koin? Pasti pernah kan? Nah, kadang orang menggunakan kata "koin" ini untuk menggambarkan situasi yang agak menyebalkan karena melibatkan uang dengan nominal kecil. Misalnya, "Bayar parkir pakai koin mulu, bikin lama." Atau, "Dompet gue penuh koin, berat banget!" Meskipun begitu, koin tetaplah alat pembayaran yang sah dan penting. Tanpa koin, transaksi kecil juga bakal jadi lebih ribet. Coba deh bayangin kalau beli permen sebungkus harus pakai uang kertas Rp 1.000, kan aneh. Jadi, meskipun kadang dianggap menyebalkan, koin punya perannya sendiri. Dan dalam bahasa gaul, kata "koin" ini kadang jadi simbol dari kerepotan atau nominal yang kecil.
4. Gepeng: Ketika Uang Mulai Menipis
Istilah "gepeng" ini cukup menarik. Biasanya, kata "gepeng" itu sendiri artinya datar atau pipih. Dalam konteks uang, "gepeng" ini seringkali digunakan untuk menggambarkan kondisi dompet yang sudah mulai menipis, hampir kosong, atau bahkan sudah nggak ada isinya sama sekali. Ibaratnya, uangnya sudah gepeng saking tipisnya. Jadi, kalau ada teman yang bilang, "Waduh, gue lagi gepeng nih minggu ini," artinya dia lagi bokek atau lagi nggak punya uang. Gepeng ini jadi semacam ungkapan sindiran halus buat menggambarkan kondisi finansial yang sedang terpuruk. Bisa juga dipakai untuk menolak ajakan dengan sopan, misalnya, "Maaf bro, nggak bisa ikut, lagi gepeng nih." Penggunaan kata ini menunjukkan kreativitas dalam berbahasa untuk menggambarkan situasi yang sebenarnya cukup serius tapi disampaikan dengan gaya yang lebih ringan. Jadi, meskipun terdengar agak lucu, gepeng itu adalah kode rahasia kalau kamu sedang dalam mode hemat parah. Hati-hati ya, jangan sampai dompetmu benar-benar gepeng beneran!
5. Bokek: Klise tapi Tetap Relevan
Siapa sih yang nggak kenal kata "bokek"? Istilah ini mungkin terdengar klise buat sebagian orang, tapi percayalah, sampai sekarang masih banyak banget yang pakai. "Bokek" adalah bahasa gaul yang artinya sama persis dengan "tidak punya uang" atau "kosong kantong". Kemungkinan besar kata ini berasal dari bahasa Betawi, "bok-bokan" yang artinya kempes atau kosong. Nah, dari situ berkembang jadi "bokek" yang lebih populer. Bokek ini bisa jadi alasan kenapa seseorang nggak bisa ikut nongkrong, nggak bisa beli barang yang diinginkan, atau bahkan nggak bisa bayar utang. "Aduh, sorry guys, gue bokek nih, jadi nggak bisa ikut traktir." atau "Gue pengen banget beli sepatu itu, tapi bokek abis." Meskipun sudah sering didengar, kata ini tetap efektif untuk menyampaikan kondisi finansial yang lagi nggak beres. Kadang, menggunakan kata "bokek" juga bisa jadi semacam self-deprecating humor, menertawakan diri sendiri karena lagi nggak punya uang. Jadi, walaupun terdengar sederhana, bokek tetap jadi salah satu istilah gaul uang yang paling awet dan relevan sampai sekarang. Ingat ya, kalau dompetmu lagi kempes, boleh lah sesekali bilang "gue bokek", biar teman-temanmu pada ngerti (dan mungkin kasihan, hehe).
6. Kering Kantong: Lebih Deskriptif
Mirip-mirip dengan "bokek" dan "gepeng", istilah "kering kantong" ini juga menggambarkan kondisi finansial yang sedang menipis. Tapi, kata "kering kantong" ini terasa lebih deskriptif. Kita bisa membayangkan kantong yang benar-benar kering kerontang, nggak ada sepeser pun uang di dalamnya. Jadi, ketika seseorang mengatakan, "Minggu ini gue kering kantong nih, bro," artinya dia benar-benar lagi nggak punya uang sama sekali untuk dibelanjakan. Kering kantong bisa jadi ungkapan yang lebih dramatis daripada sekadar "bokek". Kadang, istilah ini juga dipakai untuk menekankan betapa pentingnya uang yang akan didapat, misalnya, "Gue harus segera dapat bayaran nih, soalnya udah kering kantong." Penggunaan frasa ini menunjukkan bahwa orang tersebut benar-benar dalam kondisi mendesak. Jadi, selain untuk menyatakan bahwa dirinya tidak punya uang, kering kantong juga bisa menjadi cara untuk meminta simpati atau menegaskan urgensi. Intinya, kalau kamu merasa kantongmu sudah nggak ada isinya, bahkan debu pun nggak ada, nah itu artinya kamu lagi "kering kantong".
7. Kere: Nada Sindiran atau Keadaan Sebenarnya?
Kata "kere" ini punya makna yang agak sensitif. Secara harfiah, "kere" itu artinya miskin atau nggak punya harta. Dalam bahasa gaul, kata ini sering dipakai untuk menyindir seseorang yang pelit, nggak mau ngeluarin uang, atau selalu minta ditraktir. Misalnya, "Dasar kere lo, makan doang ngajak orang, pas bayar ngilang!" Nah, di sini kata "kere" dipakai sebagai umpatan atau sindiran pedas. Tapi, kadang juga dipakai untuk menggambarkan keadaan diri sendiri dengan nada bercanda atau pasrah. Misalnya, "Ya sudahlah, daripada nggak makan, gue terima aja deh tawaran nasi bungkus gratis ini, gue kan lagi kere." Kere di sini lebih ke arah mengakui kondisi finansial yang nggak memungkinkan. Penting banget untuk memperhatikan konteksnya saat menggunakan kata ini, guys. Soalnya, kalau salah pakai, bisa menyinggung perasaan orang lain. Tapi kalau dipakai antar teman dekat yang saling mengerti, kere bisa jadi salah satu cara untuk mengekspresikan kondisi finansial yang pas-pasan dengan gaya yang lebih santai.
8. Cengkir: Emas dalam Bahasa Sandi?
Nah, kalau yang ini mungkin agak jarang didengar oleh sebagian orang, tapi cukup populer di kalangan tertentu, terutama yang suka pakai bahasa sandi atau kode. "Cengkir" adalah salah satu istilah gaul untuk uang. Konon, istilah ini berasal dari bahasa gaul anak-anak pasar atau pedagang. Cengkir itu sendiri sebenarnya adalah sebutan untuk buah kelapa yang masih muda. Tapi dalam pergaulan, kata ini dipakai untuk mengganti kata "uang" agar terdengar lebih unik atau sebagai kode. Misalnya, "Berapa cengkir nih harganya?" atau "Gue butuh banyak cengkir buat modal usaha." Penggunaan istilah ini memang nggak seuniversal "duit" atau "bokek", tapi kalau kalian pernah mendengarnya, sekarang kalian jadi tahu artinya. Cengkir ini menunjukkan betapa kayanya bahasa Indonesia dalam menciptakan kosakata baru, bahkan dari hal-hal yang tidak terduga sekalipun.
9. Gedong: Uang Beras atau Uang Besar?
Istilah "gedong" ini juga termasuk yang unik. "Gedong" dalam bahasa Indonesia biasanya berarti rumah besar atau gedung. Tapi, dalam konteks bahasa gaul, "gedong" ini seringkali digunakan untuk merujuk pada uang dengan nominal yang besar. Anggap saja, "gedong" ini adalah uang yang jumlahnya cukup signifikan, bisa untuk membeli sesuatu yang mahal atau untuk investasi. Misalnya, "Dia baru aja dapat proyek gede, lumayanlah dapat gedong." atau "Gue nabung bertahun-tahun buat beli rumah, lumayan banyak gedong yang terkumpul." Gedong di sini bisa diartikan sebagai uang dalam jumlah besar yang disimpan atau dikelola. Kadang juga dipakai sebagai sindiran bagi orang yang kaya raya. Tapi, yang paling umum, gedong itu adalah sebutan untuk uang dalam jumlah besar. Jadi, kalau ada yang ngomongin "gedong", bisa jadi mereka lagi membicarakan soal kekayaan atau transaksi bernilai tinggi.
10. Goceng, Selaksa, Seceng: Angka dalam Bahasa Gaul
Terakhir, kita punya beberapa istilah yang merujuk pada nominal angka tertentu. Ini nih yang paling sering kita pakai sehari-hari:
Istilah-istilah seperti goceng, selaksa, dan seceng ini sangat membantu dalam percakapan sehari-hari karena membuat penyebutan nominal uang jadi lebih cepat dan ringkas. Makanya, mereka jadi populer banget di kalangan masyarakat. Goceng, selaksa, dan seceng ini bukti nyata kalau bahasa gaul itu memang praktis dan efisien, kan?
Penutup: Tetap Kreatif dengan Uang!
Gimana guys, seru kan ngulik istilah gaul uang dalam bahasa Indonesia? Ternyata banyak banget ya kosakatanya, dari yang umum sampai yang unik. Memang sih, kadang penggunaan istilah-istilah ini bisa bikin bingung kalau nggak paham konteksnya. Tapi, itulah seninya bahasa gaul, selalu dinamis dan penuh kejutan. Yang penting, kita bisa saling memahami dan komunikasi tetap lancar. Jadi, lain kali kalau dengar teman kalian ngomongin "duit", "bokek", "gedong", atau bahkan "cengkir", kalian sudah nggak bingung lagi. Teruslah berkreasi dan gunakan bahasa gaul ini dengan bijak ya, guys! Sampai jumpa di artikel selanjutnya! #UangGaul #BahasaIndonesia #SlangID #DuitKekinian
Lastest News
-
-
Related News
Entrepreneurship: What It Is And Why It Matters
Jhon Lennon - Oct 23, 2025 47 Views -
Related News
Johnny English: A Hilarious Spy Spoof Review
Jhon Lennon - Oct 23, 2025 44 Views -
Related News
Genshin Impact & McDonald's: Event Guide & Rewards
Jhon Lennon - Oct 23, 2025 50 Views -
Related News
DNA Fragmentation Test Price In Pakistan: A Complete Guide
Jhon Lennon - Oct 23, 2025 58 Views -
Related News
Lip Filler Dissolving: What To Expect & Why It Happens
Jhon Lennon - Nov 17, 2025 54 Views