Kapan Revolusi Perancis Dimulai? Sejarah Lengkap
Revolusi Perancis adalah salah satu peristiwa paling penting dan mengubah sejarah Eropa. Tapi, kapan sih tepatnya Revolusi Perancis itu dimulai? Nah, mari kita bahas secara mendalam mengenai latar belakang, penyebab, dan momen krusial yang menandai dimulainya revolusi ini.
Latar Belakang Revolusi Perancis
Sebelum membahas kapan dimulainya Revolusi Perancis, penting untuk memahami kondisi sosial, ekonomi, dan politik yang melatarbelakangi terjadinya revolusi tersebut. Pada abad ke-18, Perancis diperintah oleh monarki absolut dengan sistem feodal yang sudah ketinggalan zaman. Ketidaksetaraan sosial sangat mencolok, dengan kaum bangsawan dan gereja menikmati hak-hak istimewa sementara sebagian besar rakyat hidup dalam kemiskinan.
Sistem Sosial yang Tidak Adil
Sistem sosial di Perancis saat itu terbagi menjadi tiga golongan atau estate: Pertama, kaum bangsawan; Kedua, kaum rohaniwan; dan Ketiga, rakyat jelata. Kaum bangsawan dan rohaniwan menikmati berbagai hak istimewa, termasuk bebas dari pajak dan memiliki tanah yang luas. Sementara itu, rakyat jelata, yang meliputi petani, pedagang, dan pekerja, harus membayar pajak yang tinggi dan tidak memiliki hak politik yang berarti. Ketidakadilan ini menimbulkan resentment yang mendalam di kalangan rakyat jelata.
Krisis Ekonomi
Selain ketidaksetaraan sosial, Perancis juga mengalami krisis ekonomi yang parah pada akhir abad ke-18. Penyebabnya antara lain adalah pengeluaran negara yang boros untuk perang dan gaya hidup mewah para bangsawan, panen yang buruk, dan sistem perpajakan yang tidak efisien. Akibatnya, harga makanan melambung tinggi, pengangguran meningkat, dan banyak rakyat kelaparan. Krisis ekonomi ini semakin memperburuk kondisi sosial dan politik di Perancis.
Pengaruh Pencerahan
Ide-ide Pencerahan juga memainkan peran penting dalam memicu Revolusi Perancis. Para filsuf Pencerahan seperti John Locke, Jean-Jacques Rousseau, dan Montesquieu mengkritik monarki absolut dan memperjuangkan hak-hak individu, kebebasan, dan persamaan. Ide-ide ini menyebar luas di kalangan masyarakat Perancis, terutama di kalangan kaum intelektual dan borjuis, dan menginspirasi mereka untuk menuntut perubahan politik dan sosial.
Momen Krusial: Kapan Revolusi Perancis Dimulai?
Secara tradisional, Revolusi Perancis dianggap dimulai pada tanggal 14 Juli 1789, dengan penyerbuan Bastille. Namun, sebenarnya ada serangkaian peristiwa yang mengarah pada momen penting ini. Mari kita lihat lebih dekat.
Sidang Etats-Généraux (Majelis Umum)
Pada bulan Mei 1789, Raja Louis XVI memanggil Etats-Généraux, sebuah majelis yang terdiri dari perwakilan dari tiga golongan, untuk mengatasi krisis keuangan negara. Namun, sidang ini segera menemui jalan buntu karena perbedaan pendapat mengenai sistem pemungutan suara. Kaum bangsawan dan rohaniwan ingin agar setiap golongan memiliki satu suara, sementara rakyat jelata menuntut agar pemungutan suara dilakukan per kepala, karena jumlah mereka lebih banyak.
Pembentukan Assemblée Nationale (Majelis Nasional)
Pada tanggal 17 Juni 1789, perwakilan dari golongan ketiga, yang merasa tidak didengarkan, mendeklarasikan diri sebagai Assemblée Nationale (Majelis Nasional) dan bersumpah untuk tidak bubar sampai mereka berhasil menyusun konstitusi baru untuk Perancis. Tindakan ini merupakan tantangan langsung terhadap kekuasaan raja dan menandai awal dari revolusi politik.
Sumpah Jeu de Paume (Sumpah Lapangan Tenis)
Beberapa hari kemudian, pada tanggal 20 Juni 1789, para anggota Assemblée Nationale menemukan bahwa ruang sidang mereka telah dikunci. Mereka kemudian berkumpul di sebuah lapangan tenis terdekat dan bersumpah untuk terus bekerja sampai mereka berhasil menyusun konstitusi baru. Sumpah Jeu de Paume ini menunjukkan tekad yang kuat dari para revolusioner untuk mencapai tujuan mereka.
Penyerbuan Bastille
Momen yang paling ikonik dan sering dianggap sebagai awal dari Revolusi Perancis adalah penyerbuan Bastille pada tanggal 14 Juli 1789. Bastille adalah sebuah penjara dan simbol dari kekuasaan monarki yang absolut. Ketika berita tentang pembentukan Assemblée Nationale dan Sumpah Jeu de Paume menyebar, rakyat Paris menjadi marah dan khawatir bahwa raja akan menggunakan kekerasan untuk menekan mereka. Mereka kemudian menyerbu Bastille untuk mencari senjata dan amunisi. Penyerbuan Bastille ini menandai dimulainya revolusi secara fisik dan simbolik.
Mengapa 14 Juli 1789 Dianggap Sebagai Awal Revolusi Perancis?
Ada beberapa alasan mengapa 14 Juli 1789, hari penyerbuan Bastille, sering dianggap sebagai awal dari Revolusi Perancis:
- Simbol Perlawanan: Penyerbuan Bastille adalah tindakan perlawanan langsung terhadap otoritas kerajaan. Ini menunjukkan bahwa rakyat tidak lagi takut pada kekuasaan raja dan siap untuk berjuang demi hak-hak mereka.
- Mobilisasi Rakyat: Penyerbuan Bastille memicu mobilisasi rakyat di seluruh Perancis. Berita tentang peristiwa di Paris menyebar dengan cepat dan menginspirasi orang-orang di daerah lain untuk melakukan pemberontakan terhadap penguasa lokal dan menuntut perubahan.
- Perubahan Politik: Penyerbuan Bastille memaksa Raja Louis XVI untuk membuat konsesi kepada para revolusioner. Dia mengakui Assemblée Nationale dan menarik pasukan dari Paris. Ini menandai awal dari runtuhnya monarki absolut dan munculnya pemerintahan baru yang lebih demokratis.
Tahapan Revolusi Perancis Setelah 14 Juli 1789
Setelah penyerbuan Bastille, Revolusi Perancis memasuki fase yang lebih radikal dan kompleks. Beberapa tahapan penting setelah 14 Juli 1789 meliputi:
Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara
Pada bulan Agustus 1789, Assemblée Nationale mengadopsi Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara, sebuah dokumen penting yang menjamin hak-hak dasar seperti kebebasan, persamaan, dan kepemilikan. Deklarasi ini menjadi landasan bagi konstitusi baru Perancis dan menginspirasi gerakan revolusioner di seluruh dunia.
Penghapusan Sistem Feodal
Pada malam tanggal 4 Agustus 1789, Assemblée Nationale menghapuskan sistem feodal, yang telah menjadi sumber ketidakadilan dan penindasan selama berabad-abad. Penghapusan sistem feodal ini membebaskan para petani dari kewajiban-kewajiban tradisional mereka kepada para bangsawan dan memberikan mereka hak untuk memiliki tanah.
Pemerintahan Teror
Pada tahun 1793, setelah Raja Louis XVI dieksekusi, Perancis memasuki periode yang dikenal sebagai Pemerintahan Teror. Di bawah kepemimpinan Maximilien Robespierre dan Komite Keamanan Publik, ribuan orang yang dianggap sebagai musuh revolusi dieksekusi dengan guillotine. Pemerintahan Teror berakhir pada tahun 1794 dengan jatuhnya Robespierre.
Era Napoleon
Setelah periode kekacauan dan ketidakstabilan, Napoleon Bonaparte merebut kekuasaan pada tahun 1799 dan mendirikan Kekaisaran Perancis. Napoleon membawa stabilitas dan reformasi ke Perancis, tetapi juga terlibat dalam serangkaian perang yang menghancurkan Eropa. Era Napoleon berakhir dengan kekalahannya dalam Pertempuran Waterloo pada tahun 1815.
Kesimpulan
Jadi, kapan dimulainya Revolusi Perancis? Meskipun ada serangkaian peristiwa yang mengarah padanya, penyerbuan Bastille pada tanggal 14 Juli 1789 secara luas dianggap sebagai awal dari revolusi. Peristiwa ini menandai titik balik dalam sejarah Perancis dan Eropa, dan mengilhami gerakan revolusioner di seluruh dunia. Revolusi Perancis adalah contoh yang kuat tentang bagaimana ketidakadilan sosial, krisis ekonomi, dan ide-ide baru dapat bersatu untuk memicu perubahan politik dan sosial yang mendalam. Guys, semoga artikel ini bisa menjawab pertanyaan kalian tentang kapan dimulainya Revolusi Perancis ya! Jangan lupa untuk terus belajar dan menggali informasi lebih dalam tentang sejarah dunia. Sampai jumpa di artikel berikutnya!