Floyd Mayweather, salah satu petinju terhebat sepanjang masa, dikenal karena rekornya yang luar biasa. Namun, bahkan seorang petinju legendaris seperti Mayweather pernah mengalami kekalahan. Artikel ini akan membahas tentang siapa saja yang berhasil mengalahkan Mayweather dalam karir tinjunya yang gemilang. Mari kita selami lebih dalam dunia tinju dan mengungkap fakta menarik di balik kekalahan-kekalahan sang juara.

    Perjalanan Karir Floyd Mayweather dan Rekornya

    Floyd Mayweather Jr. memulai karir tinjunya pada tahun 1996 setelah memenangkan medali perunggu di Olimpiade Atlanta. Ia dikenal dengan gaya bertinjunya yang defensif, kecepatannya yang luar biasa, dan kemampuan membaca lawannya dengan sangat baik. Julukannya, “Money” Mayweather, mencerminkan kesuksesannya di dalam dan di luar ring. Sepanjang karirnya, Mayweather telah memenangkan berbagai gelar dunia di berbagai kelas berat, mulai dari kelas bulu hingga kelas welter. Rekornya yang mengesankan, yang sebagian besar mencatatkan kemenangan, membuatnya menjadi salah satu petinju paling dihormati dalam sejarah. Tetapi dibalik kesuksesan gemilangnya, ada beberapa momen di mana ia harus mengakui keunggulan lawannya.

    Mayweather dikenal karena kemampuannya dalam memilih lawan dan mengendalikan jalannya pertarungan. Ia sangat pintar dalam memanfaatkan kelemahan lawan dan memaksimalkan keunggulannya. Gaya bertahannya yang defensif, yang sering disebut sebagai “The Philly Shell,” membuatnya sulit ditembus oleh banyak petinju. Mayweather mampu membuat frustrasi lawannya dengan gerakan kaki yang lincah dan kemampuan menghindar yang luar biasa. Selain itu, ia juga dikenal karena daya pukulnya yang tepat dan kemampuan untuk mengunci pertarungan. Namun, meskipun memiliki semua keunggulan ini, ia bukanlah sosok yang tak terkalahkan. Ada beberapa petinju yang berhasil menemukan celah dalam pertahanannya dan memberikan kekalahan yang mengejutkan.

    Pertarungan Kontroversial vs. Juan Manuel Marquez

    Salah satu momen yang paling diingat dalam karir Mayweather adalah pertarungannya melawan Juan Manuel Marquez. Pertarungan ini berlangsung pada tahun 2009 dan dianggap sebagai salah satu pertarungan paling kontroversial dalam sejarah tinju. Meskipun Mayweather berhasil memenangkan pertarungan ini dengan keputusan mutlak, banyak penggemar tinju yang berpendapat bahwa Marquez sebenarnya tampil lebih baik dalam pertarungan tersebut. Marquez, yang dikenal dengan kekuatan pukulannya yang keras dan daya tahan yang luar biasa, memberikan perlawanan sengit kepada Mayweather. Pertarungan ini menunjukkan bahwa meskipun memiliki keunggulan dalam kecepatan dan teknik, Mayweather tidak selalu mendominasi setiap pertarungan.

    Pertarungan ini juga menjadi sorotan karena perbedaan berat badan yang signifikan antara kedua petinju. Mayweather naik kelas untuk menghadapi Marquez, yang merupakan juara dunia di kelas yang lebih rendah. Hal ini menimbulkan perdebatan tentang keadilan pertarungan tersebut. Meskipun demikian, pertarungan ini tetap menjadi momen penting dalam karir Mayweather dan menunjukkan bahwa ia tidak selalu tak terkalahkan. Marquez berhasil memberikan perlawanan yang luar biasa dan membuktikan bahwa Mayweather bisa saja dikalahkan jika berada dalam kondisi yang kurang menguntungkan.

    Pertarungan Melawan Marcos Maidana

    Marcos Maidana, seorang petinju Argentina yang dikenal dengan gaya bertinjunya yang agresif dan kekuatan pukulannya yang mematikan, memberikan perlawanan yang sangat sulit bagi Mayweather. Dalam dua kali pertemuan mereka, Maidana berhasil memberikan Mayweather ujian yang berat. Meskipun Mayweather berhasil memenangkan kedua pertarungan tersebut, ia harus mengakui bahwa Maidana adalah lawan yang sangat tangguh. Pertarungan pertama mereka berlangsung sangat sengit, dengan Maidana berhasil memberikan pukulan yang berarti dan membuat Mayweather kesulitan. Pertarungan kedua juga tidak kalah seru, dengan Maidana terus menekan Mayweather dan berusaha untuk memenangkan pertarungan. Kedua pertarungan ini menunjukkan bahwa Mayweather tidak selalu bisa mendominasi lawannya, terutama jika berhadapan dengan petinju yang memiliki kekuatan dan kegigihan seperti Maidana.

    Maidana, yang dikenal dengan julukannya “Chino,” adalah petinju yang tidak kenal takut dan selalu maju menyerang. Ia tidak ragu untuk menerima pukulan untuk memberikan pukulan balasan. Gaya bertinjunya yang agresif dan tidak kenal kompromi membuatnya menjadi lawan yang sangat sulit bagi siapa pun. Dalam pertarungan melawan Mayweather, Maidana berhasil menunjukkan bahwa ia mampu memberikan perlawanan yang sangat sengit dan membuat Mayweather harus berjuang keras untuk meraih kemenangan. Kedua pertarungan ini menjadi bukti bahwa Mayweather tidak selalu bisa menang dengan mudah, dan ia harus selalu siap menghadapi lawan yang tangguh.

    Pertarungan Epik vs. Manny Pacquiao

    Pertarungan antara Floyd Mayweather dan Manny Pacquiao sangat dinantikan oleh para penggemar tinju di seluruh dunia. Pertarungan ini akhirnya terwujud pada tahun 2015 dan menjadi salah satu pertarungan tinju paling menguntungkan dalam sejarah. Mayweather berhasil memenangkan pertarungan ini dengan keputusan mutlak, tetapi banyak yang berpendapat bahwa Pacquiao memberikan perlawanan yang lebih baik daripada yang diperkirakan. Pacquiao, yang dikenal dengan kecepatan dan kekuatan pukulannya, berusaha keras untuk memberikan kejutan bagi Mayweather. Meskipun demikian, Mayweather mampu mengendalikan jalannya pertarungan dan memanfaatkan keunggulannya dalam teknik dan pertahanan.

    Pertarungan ini menjadi sorotan karena berbagai alasan, termasuk penantian yang panjang, promosi yang gencar, dan pertarungan yang dinanti-nantikan oleh jutaan penggemar tinju di seluruh dunia. Kedua petinju adalah ikon dalam olahraga tinju, dan pertarungan mereka dianggap sebagai puncak dari karir mereka. Meskipun Mayweather berhasil memenangkan pertarungan ini, banyak yang merasa bahwa Pacquiao pantas mendapatkan lebih banyak pujian karena perlawanannya yang gigih dan semangat juangnya yang luar biasa. Pertarungan ini menjadi bukti bahwa bahkan dalam pertarungan yang paling dinanti-nantikan, hasil akhirnya tidak selalu sesuai dengan harapan.

    Pertarungan dengan Conor McGregor: Sebuah Pertunjukan?

    Pertarungan antara Floyd Mayweather dan Conor McGregor pada tahun 2017 adalah sebuah peristiwa yang sangat menarik perhatian dunia. McGregor, seorang bintang seni bela diri campuran (MMA), memasuki ring tinju untuk menghadapi Mayweather. Meskipun McGregor dikenal dengan kemampuan bertinjunya dalam MMA, ia tidak memiliki pengalaman profesional dalam tinju. Pertarungan ini dianggap sebagai pertarungan yang sangat kontroversial, dengan banyak yang meragukan kemampuan McGregor untuk bersaing dengan Mayweather. Mayweather akhirnya memenangkan pertarungan dengan TKO di ronde ke-10, tetapi pertarungan itu lebih dianggap sebagai sebuah pertunjukan daripada pertarungan tinju yang sesungguhnya. McGregor menunjukkan keberaniannya dengan bertahan selama 10 ronde, tetapi ia tidak pernah benar-benar memberikan ancaman serius bagi Mayweather.

    Pertarungan ini juga menarik perhatian karena perbedaan gaya bertarung dan pengalaman antara kedua petinju. McGregor adalah petarung MMA yang memiliki keunggulan dalam serangan kaki, gulat, dan teknik ground. Sementara itu, Mayweather adalah petinju profesional yang dikenal dengan teknik bertinjunya yang sangat baik dan kemampuan defensifnya yang luar biasa. Pertarungan ini menjadi bukti bahwa meskipun McGregor memiliki popularitas dan kemampuan dalam MMA, ia tidak mampu bersaing dengan Mayweather dalam tinju profesional. Pertarungan ini lebih dianggap sebagai sebuah acara hiburan yang menguntungkan bagi kedua petinju.

    Kesimpulan: Warisan Mayweather

    Floyd Mayweather telah meninggalkan warisan yang luar biasa dalam dunia tinju. Meskipun ia memiliki beberapa pertarungan yang kontroversial dan beberapa momen di mana ia harus mengakui keunggulan lawannya, ia tetap menjadi salah satu petinju terhebat sepanjang masa. Rekornya yang mengesankan, gaya bertinjunya yang unik, dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai lawan telah membuatnya menjadi legenda. Kekalahan-kekalahan yang ia alami, meskipun jarang, hanya menambah cerita tentang karirnya yang gemilang dan menunjukkan bahwa bahkan seorang juara hebat pun tidak selalu tak terkalahkan. Pertarungan melawan Juan Manuel Marquez, Marcos Maidana, Manny Pacquiao, dan Conor McGregor memberikan gambaran tentang tantangan yang dihadapi Mayweather dalam karirnya, tetapi juga menunjukkan ketangguhan dan kemampuannya untuk mengatasi kesulitan. Warisan Mayweather akan terus dikenang dan menginspirasi generasi petinju di masa depan.